Sunday, October 17, 2010

Alandra 1 - not finish - stuck

*terobsesi ama Twilight Saga nih gw kayaknya. Ngayal pengen jadi vampir kok malah gini jadinya. berantakan gak jelas, karena ngetik sekeluarnya dari otak. dan kemudian 'stuck'. hehe.*
tolong jangan diprotes ya.. amateur here. dikoreksi boleh kok.
ma'acih..

Alandra Alexis berumur 25 tahun saat dia mengalaminya. Bagaimana rasanya dekat dengan maut, pasrah saat meregang nyawa. Tapi ternyata dia masih bisa melihat dunia. Ya, terima kasih pada Sang Penyelamat, Xavier Cullen yang ketika itu sebenarnya ingin berburu. Tapi ketika melihat Alandra, Xavier seperti menemukan teduh mata anaknya ditatapan Alandra. Membuatnya tak tega meninggalkan Alandra menemui ajal. Xavier menemukan Alandra saat sekarat menjadi korban tabrak lari di satu malam yang sepi.

Sejak saat itu, hidup Alandra berubah drastis. Dia bukan lagi Alandra yang dulu. Dia masih penyendiri, bahkan lebih menutup diri sekarang. Paras dan fisiknya masih sama, tak berubah walau setelah tertabrak mobil. Jam tidurnya pun tak jauh berbeda, Alandra masih saja suka kehidupan malam, tapi bukan pelacur loh ya. Hanya saja sekarang Alandra cuma bisa minum darah. Ya, Alandra telah menjadi vampir, berkat pertolongan Xavier karena dia hampir mati.

Tapi Alandra tidak menyesali nasibnya. Dia justru senang dengan kehidupan barunya. Walau awalnya agak susah menyesuaikan diri. Karena vampir baru selalu ganas dan liar bagai hiu lapar yang mencium bau darah. Xavier harus merubuhkannya dulu agar tidak sembarang membunuh banyak orang.

Biasanya Xavier dan Alandra berburu penjahat yang sedang beraksi, seperti pembunuh, pemerkosa dan rampok. Atau seperti vegetarian, mereka berburu darah binatang liar.

Xavier sudah hidup lama sebagai vampir. Sebelum bertemu Alandra, dia sudah melanglang buana ke berbagai kota dan negara di dunia sejak dia berubah 200 tahun lalu. Xavier memiliki keluarga vampirnya di Eropa. Tapi dia sendiri lebih suka berkelana, karena dia memang adventurer semasa hidup. Setiap tahunnya Xavier akan kembali ke Eropa menemui keluarga vampirnya untuk merayakan Natal dan Tahun Baru.

Alandra sebelumnya adalah seorang perempuan janda. Dia baru berpisah dengan suaminya. Anaknya yang masih balita diambil keluarga suaminya. Lalu Alandra mulai bekerja lagi dan menata hidup sendirinya yang baru sampai kecelakaan itu terjadi. Setelah menjadi vampir, dia belum berani menampakkan diri di depan anaknya, mantan suami maupun keluarga mantan suaminya. Dia belum siap mental jika nanti menghirup aroma darah anaknya.

Sementara ini, Alandra hanya mengikuti kemana Xavier pergi. Mencoba menyesuaikan diri dengan hidup barunya, belajar beradaptasi bersinggungan dengan manusia-manusia lain.
Xavier sendiri sedang memiliki pekerjaan di kota ini sebagai chef. Hah.. Heran bukan. Bagaimana bisa vampir memasak makanan enak padahal vampir hanya minum darah. Tapi masakan Xavier memang enak, sepertinya bakat alami semasa hidupnya dulu.

Nantinya Alandra juga akan bekerja lagi, tapi saat ini dia lebih memilih tinggal dirumah pada siang hari dan berjalan-jalan di waktu malam. Dia berburu bersama Xavier pada akhir pekan dan berburu sendiri pada malam hari. Alandra begitu menikmati perburuannya saat malam hari. Ketika dia menemukan mangsa yang sedang tertawa penuh kemenangan atas perbuatan jahatnya, lalu tiba-tiba menjadi ketakutan meregang nyawa ditangannya.

Seperti malam ini, ketika dia sedang berjalan dan mendengar suara dari jalan buntu disebelah kanannya. Yang terdengar adalah suara tertahan jeritan perempuan. Sepertinya perempuan itu diikat mulutnya. Sebagai seorang perempuan, Alandra langsung menggelegak amarahnya menyadari kira-kira situasi apa yang dihadapi perempuan yang berteriak itu. Alandra langsung meloncat ke arah suara tersebut. Gerakannya indah, tidak terbang, tapi seperti atlit loncat jauh.

Suara sepatu high heels nya mengagetkan lelaki yang satu tangannya sedang membuka retsleting celananya sambil menindih si perempuan yang setengah telanjang dengan bajunya yang sobek.
Lelaki: hah.. ada 1 lagi garapanku malam ini. antri dulu. biarkan aku menyelesaikan anak kecil ini.
Alandra: hei.. bagaimana kalau kau bermain denganku dulu? kebetulan aku lagi ingin sekali..
Lelaki: hmm.. baiklah. lagipula pelacur kecil ini sudah kuikat. dia tidak bisa kemana-mana. ayo sayang, layani aku.

Alandra menarik lelaki itu ke arah sudut gang yang gelap. Lalu dia mulai meraba dada si lelaki dan mencium lehernya. Ketika tangannya menyentuh tonjolan keras dicelana si lelaki dan si lelaki mulai mengerang, Alandra menancapkan taring tajamnya ke leher si lelaki dan meminum sebanyak-banyaknya darah si lelaki sampai dia puas. Si lelaki hanya sekali berteriak, selanjutnya matanya saja yang melotot dengan mulut menganga. Setelah selesai, Alandra mengelap sisa darah di mulutnya dengan baju si lelaki, kemudian dilepas lelaki itu, yang langsung jatuh melorot ke bawah dan tak bergerak lagi.

Alandra kembali ke tempat si perempuan tadi ditinggalkan. Perempuan itu masih menangis ketakutan.
Alandra: tenang. tidak perlu takut. dia sudah kubereskan. kamu aman sekarang.
Sambil membuka ikatan tali di tubuh si perempuan. Perempuan itu berhenti menangis, tapi jadi berekspresi bingung.
Alandra: aku Alandra. kamu siapa? kamu gak papa? ada yang luka atau sakit?
Perempuan: aku Ashley. terima kasih. aku gak papa. cuma memar sedikit karena ikatannya tadi terlalu kencang. mm, bagaimana kamu mengalahkan dia?
Alandra: baguslah kalau gak papa. ah, kebetulan aku pernah belajar kungfu. jadi ya gitu deh. nih, pake jaket aku. rumah kamu dimana? yuk, aku antar kamu pulang.
Ashley: oh wo

1 comment:

Anonymous said...

hehehheheeh baguss seehh tapii kenapa jadi berasa parodi di akhir cerita yiaaa heheehheeheh ^^