Ia menyampaikan kepada lelaki itu kalau ibu A sedang makan siang & sebentar lagi mau pergi, jadi tidak bisa menemui tamu. Lelaki itu kemudian berkata "Masak gak bisa ketemu sih?Sebentar saja!". Wanita itu mengulangi perkataannya tadi. Lelaki itu malah marah & berkata "Ah, situ bohong kali. Pasti situ belum bilang ke ibu A kalo saya ini ...................(menyebutkan namanya lagi) yang pernah kesini untuk urusan bla bla bla....". Wanita setengah baya itu mulai merasa jengkel "Kalau saya belum bilang ke ibu, mana saya bisa ngomong begini ke Bapak?" Mendengar jawaban tersebut, lelaki itu masih saja ngotot menuduh wanita setengah baya itu berbohong. Tak tertahankan kesal nya, wanita setengah baya itu berkata "Sumpah mati, Pak, saya sudah bilang ke ibu. Ngapain juga saya bohong!!" sambil setengah berteriak. Mungkin karena malu dengan teman wanitanya, lelaki itu pergi dengan masih menggerutu.
Menit berlalu, telepon di rumah ibu A berdering. Wanita setengah baya itu mengangkatnya dan mengenali suara lelaki tadi. Wanita itu menjawab hal yang sama bahwa ibu A tidak bisa diganggu. Lelaki itu malah membentak "Kamu ini jongosnya yang tadi kan??" Panas hati wanita setengah baya itu mendengarnya & menjawab dengan teriakan "Babu atau jongos apa bedanya?? iya saya ini babunya. Sampeyan jangan sembarangan yah kalau ngomong. Saya udah ngomong baik2, kok malah begitu. Saya terima telepon ini, ibu A ada disamping saya. Jadi saya ngga bohong sama Bapak. Ibu A memang gak bisa diganggu."
Sakiiiiiit....hati ini mendengar cerita itu. Wanita setengah baya yang dibilang jongos itu adalah ibu kandungku.
HEI, lelaki sialan!!!! memangnya kenapa kalau ibuku itu seorang pembantu atau babu atau jongos atau apalah namanya???????
ingin rasanya kutinju muka lelaki itu & berkata "JANGAN REMEHKAN IBUKU, manusia TOLOL!!!! Ibu A juga pasti menyesal pernah ada urusan dengan kau kalau tahu sikap kau yang tidak tahu aturan seperti itu. Ajarin dulu tuh mulut buat ngomong!!!!!!"
Ma, maafkan aku karena tidak ada disana & tidak bisa membelamu....
apa salahnya ibuku yang hanya seorang pembantu??? dan apa salahnya kalau aku ini anak seorang pembantu???
haruskah selamanya hidup mengenal perbedaan status & memilih2 dalam segala hal???
kalian yang berada diatas, pernahkah terpikir suatu saat kalian akan berada dibawah???
tak ada 1 pun yang menghendaki ketika lahir untuk kemudian menjadi miskin atau bercita-cita menjadi seorang pembantu rumah tangga....keadaanlah yang menuntut seperti itu...bertahan hidup dengan pekerjaan yang halal.....
1 comment:
hey, im izzatul malay girl from malaysia, you have really nice interesting post. i like every word and story that you wrote. dont be sad, sometimes human never think that they are just a slave to god, no more than that....
Post a Comment